China mengatakan kerjasama lebih jauh antara Jepang dan Australia yang diumumkan oleh para menterinya jangan sampai merugikan negara ketiga, Kamis (5/9).
Komentar ini datang menyusul pertemuan antara pejabat Jepang dan Australia di mana para menteri setuju untuk meningkatkan latihan militer gabungan ketika pemerintah mereka berbagi keprihatinan seputar penerobosan China ke dalam wilayah udara dan perairan teritorial Jepang.
“China selalu percaya bahwa kerjasama pertahanan dan keamanan di antara negara-negara harus kondusif guna mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan serta meningkatkan rasa saling percaya di kalangan negara-negara kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Minoru Kahara dari Jepang bertemu pada sebuah KTT dengan rekan setara mereka dari Australia, Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Pertahanan Richard Maries di Queenscliff, Australia, Kamis (5/9).
Tahun depan Australia akan ikut serta untuk pertama kalinya dalam Orient Shield, latihan tahunan pertama terbesar yang melibatkan militer AS dan Pasukan Bela Diri Jepang.
Australia dan Jepang juga merencanakan untuk melibatkan Brigade Amfibi Cepat Jepang, sebuah satuan marinir dari Pasukan Bela Diri Jepang dalam rotasi latihan tahunan dari US Marines di Darwin, Australia.
Kegiatan China yang semakin agresif di seputar perairan dan wilayah udara Jepang telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pejabat pertahanan Jepang yang juga prihatin dengan kerjasama semakin besar antara angkatan udara China dan Rusia.