Polisi Afghanistan di bandara Kabul telah kembali bekerja menjaga pos pemeriksaan di samping keamanan Taliban untuk pertama kalinya sejak milisi itu merebut kekuasaan. Ketika Taliban menguasai Kabul bulan lalu untuk menggulingkan pemerintah, polisi meninggalkan pos mereka.

Mereka umumnya takut akan apa yang akan dilakukan oleh kelompok milisi. Tetapi dua petugas mengatakan mereka telah kembali bekerja pada Sabtu (11/9/2021), setelah menerima telepon dari komandan Taliban. Pada Minggu (12/8/2021), seorang koresponden AFP di bandara melihat anggota polisi perbatasan dikerahkan di beberapa pos pemeriksaan di luar gedung utama bandara, termasuk terminal domestik. “Saya kembali bekerja kemarin setelah dipulangkan lebih dari dua minggu lalu,” kata salah satu anggota kepolisian kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim. “Saya menerima telepon dari seorang komandan senior Taliban yang meminta saya untuk kembali,” kata petugas lainnya. “Kemarin berjalan dengan sangat baik, senang sekali bisa melayani lagi.”

Taliban mengeklaim mereka memberikan amnesti umum kepada semua orang yang bekerja untuk pemerintah sebelumnya, termasuk tentara, polisi, dan cabang keamanan lainnya. Para pejabat mengatakan mereka ingin mengintegrasikan pasukan lawan, tetapi belum menjelaskan bagaimana ini akan terjadi, atau bagaimana mereka akan mempertahankan aparat keamanan yang terdiri dari sekitar 600.000 orang.

Bandara Kabul rusak parah selama evakuasi kacau lebih dari 120.000 orang yang berakhir dengan penarikan pasukan AS pada 30 Agustus. Taliban, yang menyerbu ke Kabul setelah mengusir pasukan pemerintah pada 15 Agustus, berusaha keras agar bandara ibu kota beroperasi kembali dengan bantuan teknis Qatar. Uni Emirat Arab mendirikan jembatan udara untuk mengirimkan berton-ton bantuan ke Afghanistan, dengan pesawat yang membawa ratusan ton pasokan medis dan makanan.

Seorang pegawai bandara yang menangani keamanan untuk sebuah perusahaan swasta membenarkan bahwa polisi perbatasan telah dikerahkan di sekitar bandara sejak Sabtu (11/9/2021). “Mereka berbagi keamanan dengan Taliban,” katanya kepada AFP. Qatar Airways mengoperasikan penerbangan charter dari Kabul dalam beberapa hari terakhir, membawa sebagian besar orang asing dan warga Afghanistan yang tertinggal dibawa keluar selama evakuasi.

Sumber : Kompas

Share.
Exit mobile version